Kamis, 20 September 2012

Permainan Tradisional yang terlupakan


Holaaaa, Noah kembali. Oh ya Minal Aidzin Wal Fa Idzin yah and selamat hari raya Idul Fitri 1 syawal 1433 H. Eh ya maaf kalau Noah baru ngucapin sekarang, tapi lebih baik kan daripada gak pernah ngucapin sama sekali, he he ^.^v
Ehm yah hari ini Noah mau ngebahas mainan tradisional yang udah jarang banget bahkan sudah gak dimainin lagi di kota Jakarta ini. Padahal yah bermain permainan tradisional itu banyak manfaatnya ketimbang bermain game komputer atau game di playstation. Apalagi ditambah sekarang tuh zamannya teknologi yang semakin canggih. Begitu juga permainan  game yang semakin keren dan mengasyikan, jadi anak-anak sekarang udah gak mau mainin permainan tradisional lagi.
Nah berikut adalah contoh permainan tradisional yang udah jarang banget dimainkan atau bahkan gak pernah dimainin lagi:
1.       Congklak
Permainan ini biasanya dimainkan ama anak perempuan. Permainan ini dimainkan oleh dua orang. Alat-alat yang dibutuhkan adalah biji congklak yang biasanya terbuat dari kulit kerang atau kerang yang terbuat dari plastik. Kadang kalau tidak ada benda-benda tersebut bisa pake batu atau gundu. Dulu waktu kecil Noah sukanya pake batu kalau biji congklaknya kurang, he he.

Nah yang kedua dibutuhkan tempat congklak yang terdiri dari 16 lubang yang dibagi menjadi tujuh lubang yang saling berhadapan dan 2 lubang yang ada di ujung kiri dan kanan tempat congklak. Dua lubang ini biasanya dibuat lebih besar daripada lubang-lubang yang lain, karena lubang ini digunakan sebagai tempat pemberhentian menaruh biji congklak.

Permainan ini dilakukan dengan cara menaruh biji congklak ke setiap lubang dan berhenti di lubang yang besar tersebut. Lalu biasanya permainan ini diawali dengan suit siapa yang duluan menang maka dialah yang memulai duluan. Tapi kalau Noah dulu mainnya gak pake suit, jadi kedua pemain sama-sama menaruh biji congklaknya masing-masing ketempatnya, nah kalau salah satu pemain ada yang menaruh biji congklaknya di lubang yang kosong , maka pemain tersebut harus berhenti bermain. Dan pemain lainnya yang tidak berhenti di tempat yang kosong, boleh tetap meneruskan permainannya.

Begitulah seterusnya sampai semua biji congklak ditaruh di lubang pemberhentian. Lalu setelah selesei dihitung, siapa yang biji congklak yang ada dalam lubang pemberhentian paling banyak, maka dialah yang menjadi pemenang.

Hm tapi sekarang permainan ini sudah jarang sekali, di tempat Noah pun gak ada yang pernah main permainan ini. Padahal dulu waktu kecil kalau siang-siang biasanya Noah ama temen-temen Noah bermain permainan ini. Lagian yah permainan ini juga ada manfaatnya yaitu mengadu kecerdikan dan ketangkasan dalam bermain, karena kita perlu ngatur strategi supaya bisa mendapatkan biji congklak terbanyak. 

Dua anak yang sedang main congklak



2.       Tepuk Bulan
Permainan ini adalah permainan yang alatnya hanya berupa kapur dan batu pecahan genteng. Jumlah pemain pada permainan ini tidak dibatasi, boleh berapa pun. Tapi biasanya 3 atau 4 orang yang main. Nah cara bermainnya pertama kita menggambar 8 kotak dan setengah lingkaran di bagian akhir. Lalu di beri nomor pada masing kotak-kotak. Nah yang setengah lingkaran itu diberi nomor sembilan dan dibagian setengah lingkarannya diberi nomor sepuluh.

Setelah itu kalau jumlah pemainnya hanya dua orang cukup melakukan suit untuk menentukan siapa yang main terlebih dahulu. Tapi kalau lebih dari dua bisa lakukan dengan hompimpa.

Nah kalau Noah sih dulu mainnya untuk menentukan siapa yang duluan main adalah dengan cara siapa yang lempar gacoannya yang berupa batu atau pecahan genteng tersebut, tepat pada kotaknya dan juga yang paling jauh pada nomor di kotaknya. Lalu setelah itu pemain mesti meloncat dari satu kotak ke kotak lainnya dengan satu kaki, terserah mau kaki kanan atau kiri yang jadi tumpuannya.

Lalu kalau gacoannya sudah mencapai pada nomor sembilan,maka si pemain harus mengambilnya dengan cara menghadap ke belakang dan berjongkok, sebelumnya bertepuk tangan 3 kali, barulah mengambil gacoannya dengan menghadap ke belakang. Oh ya tangan kita gak boleh sampai menyentuh garis kotak, kalau sampai menyentuh garis kotak maka pemain tersebut gagal dan harus diganti pemain lainnya.

Nah yang terakhir kalau si pemain sudah melempar gacoannya ke nomor sepuluh dan berhasil mengambilnya dengan cara yang disebutkan di atas maka pemain berhak mendapat bintang. Ah perlu diperhatikan pada saat pemain akan mengambil gacoannya di tempat nomor sepuluh maka ia harus melompat dari nomor delapan ke nomor sepuluh, jadi nomor sembilan harus dilewati, tidak boleh menginjaknya. Sebenarnya sih ini juga berlaku untuk gacoan yang dilempar ke nomor-nomor tertentu. Tempat-tempat yang ada gacoan si pemilik tidak boleh diinjak, mesti dilewati. Begitupun pemain tidak diperbolehkan menginjak gacoan lawan.

Permainan ini sangat bagus untuk melatih otot-otot kaki saat melompat, yah semacam olah ragalah dan juga melatih ketepatan dalam melempar gacoan ke dalam kotak yang dituju.

Gambar Tepuk Bulan atau Jengkek Bulan


3.       Petak umpet
Wah dulu nie, Noah sering banget main beginian, sekarang pun masih ada sih yang main begini. Tapi jarang, pokoknya saat ini di tempat Noah, anak-anak kecil lebih suka main di rental PS atau di warnet, ketimbang main permainan tradisional seperti ini. Nah permainan ini boleh dilakukan berapa saja, gak ada batas-batasnya seperti permainan congklak.

Lalu untuk menentukan siapa yang harus jaga biasanya dengan cara hompimpa.  Pemain yang jaga harus menutup matanya dan harus menghitung satu sampai sepuluh. Nah kalau pemain yang tidak jaga harus bersembunyi. Setelah hitungan sampai sepuluh maka pemain yang jaga harus mencari pemain yang bersembunyi.

Lalu untuk memberi tanda kalau pemain yang jaga sudah menemukan pemain yang sembunyi, maka pemain yang jaga harus berlari ketempat jaganya. Dan meneriakan nama pemain yang ditemukan. Kalau Noah dulu mainnya gini pertama kita hompimpa dulu. Lalu menentukan jumlah angka untuk menghitung pada saat si pemain yang jaga berhitung.

Biasanya kami memakai sepuluh jari kami, dan setiap satu jari bernilai sepuluh. Nah setelah itu salah satu pemain mencolek dengan satu jarinya, pada pemain yang jaga. Pemain yang jaga ini harus menutup matanya saat pemain mencolek dengan salah satu jarinya. Kemudian barulah pemain memilih jari yang mana tadi dipakai untuk mencoleknya. Sampai jari mana yang benar dipakai pada saat mencolek tadi.

Habis itu barulah si penjaga mulai menghitung dan lainnya bersembunyi. Setelah selesei baru si penjaga mencari pemain lainnya. Biasanya si penjaga menutup matanya di tembok atau pohon, nah kalau pemain lainnya ketemu maka si penjaga akan berlari ke tempat jaganya. Dan menepuk tembok atau pohon tersebut, serta meneriakan nama yang ditemukan.

Kalau misalkan ada pemain yang bersembunyi lebih dulu menepuk tembok dari pada si penjaga, sebelum ia ditemukan atau setelah ditemukan. Maka si pemain itu akan mendapatkan keuntungan, pada saat menentukan siapa yang jaga berikutnya. Pemain tersebut tidak akan bisa jaga, kalau si penjaga memilihnya, dengan cara menutup mata lagi. Lalu pemain lainnya akan berbaris dibelakang, kemudian penjaga akan memilih dengan menyebutkan angka. Urutannya dari tembok atau pohon, lalu si penjaga, kemudian pemain yang dibelakangnya dan begitu seterusnya.

Pada saat memilih penjaga tidak boleh memilih pemain yang tadi menepuk tembok atau pohon terlebih dahulu sebelum penjaga. Karena kalau penjaga milih pemain tersebut maka si penjaga akan jaga lagi. Tapi kalau misalkan milih pemain yang tidak menepuk tembok atau pohonya, maka pemain yang kepilih itu yang harus jaga.

Permain ini dapat melatih kejelian penjaga dalam mencari pemain lain, selain itu melatih kecepatan dalam siapa yang cepat menepuk tembok atau pohon duluan. Selain itu ada unsur untung-untungan juga sih, hehe. 

Petak Umpet


4.       Bermain karet
Ehm Noah gak tau namanya, tapi permainnya kayak main lompat tali. Cuman ini menggunakan karet yang disambung-sambung hingga menjadi panjang seperti tali. Jumlah pemainnya tidak terbatas, hanya saja yang jaga dua orang. Dan yang jaga ini yang memegang karet di kedua belah sisi yang saling berhadapan.
Lalu pemain yang tidak jaga harus melompati karet tersebut. Biasanya untuk menentukan siapa yang jaga dilakukan hompimpa. Kemudian permainan dimulai dari lompat yang karetnya diletakan di bawah pinggang, kalau di tempat Noah dinamakan seipis. Dibagian ini pemain tidak boleh menyentuh karetnya,  kalau menyentuh maka dia harus jaga.

Lalu setelah itu karet ditaruh sepinggang, kemudian sedagu, sekuping, sekepala, sejengkal tangan yang ditaruh di atas kepala dan terakhir tangan di angkat ke atas, di tempat Noah disebut merdeka. Khusus untuk yang merdeka dilakukan lompatan sampai tiga kali, karena lompatan harus tinggi. Hal ini juga berlaku untuk diatas kepala dan sejengkal di atas kepala.

Nah kalau pemain mampu melewati semuanya itu maka yang terakhir karet diletakkan sepinggang pemain yang jaga. Kemudian pemain yang melompatinya harus melompati bolak balik karetnya, tampa henti, sampai sepuluh kali. Baru pemain tersebut dinyatakan pemenang dan permainan kembali dari awal lagi.

Permainan ini dapat membuat kita tinggi loh, kalau misalkan sering dilakukan. Kan permainannya mesti melompati karet. Selain itu juga bisa dibuat olahraga juga sih, soalnya mesti melompat terus menerus hingga sampai merdeka.



5.       Petak Jongkok
Yang terakhir, yang Noah bahas adalah permainan kejar-kejaran. Permainan ini tidak membutuhkan alat sama seperti, permainan petak umpet. Selain ini juga bisa dilakukan dengan banyak pemain. Caranya adalah pertama pemain melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang jaga.

Setelah itu pemain yang jaga harus mengejar pemain yang tidak jaga. Nah kalau pemain hampir tertangkap, maka dia harus jongkok supaya tidak jaga. Nah pemain yang jongkok ini kalau mau berdiri lagi harus dibantu teman yang lainnya, tidak boleh berdiri sendiri. Kalau berdiri sendiri maka dia harus jaga. Selain itu pemain yang jongkok juga tidak boleh, jongkok lama-lama. Kalau lama-lama dia juga harus jaga pula.

Intinya sih permainan ini membutuhkan kerjasama juga diantara pemain yang tidak jaga, supaya tidak tertangkap yang jaga. Selain ini permainan ini juga butuh stamina yang kuat, karena mesti berlari supaya tidak tertangkap pemain yang jaga. Bahkan dulu Noah ampe lari yang jauh supaya tidak tertangkap. Nah permainan ini juga bikin kita sehat, karena lari-lari terus kan.


Oke kayaknya cukup segitu aja deh bahasan dari permainan tradisional yang udah jarang banget dilakuin bahkan gak pernah sama sekali, di kota Jakarta ini. Setelah bikin bahasan tentang ini sepertinya Noah jadi kangen main kayak gini lagi. Tapi masalahnya Noah udah kerja sih jadi malu kalau main kayak gini lagi, he he ^_^
Oh ya ada satu lagi yang membuat permainan ini jadi terabaikan selain banyaknya rental PS dan Warnet, yaitu kurangnya lapangan di daerah Jakarta. Emang sih beberapa permainan yang Noah sebutin di atas bisa dilakukan di rumah dan di jalan. Tapi kan lebih asyik main di lapangan, karena tidak menggangu aktivitas pejalan kaki lainnya. Apalagi kalau banyak motor yang lewat, untuk anak kecil bahaya kan.
Yah Noah berharap semoga aja ada orang tua atau anak-anak yang baca ini bisa sadar. Kalau emang permainan tradisional lebih baik daripada permainan modern seperti game komputer atau game PS. Selain menyehatkan juga bisa mempererat tali persahabatan, karena mainnya kan mesti banyak orang. Jadi punya banyak temen deh.
Oke sudah dulu yah lain kali kita ketemu lagi, see you ^.^/